Soal Simulasi Dilengkapi dengan Kunci Jawaban UN Bahasa Indonesia Tahun 2018 (Bag.4)

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

IndoINT.com_ Kali ini admin akan bagikan kepada kalian contoh soal simulasi ujian nasional tahun 2018 terbaru bagian 4. Semoga soal-soal yang admin bagikan ini dapat membantu kalian dalam mencari referensi soal-soal terbaru ujian nasional tahun 2018. Selamat belajar, semoga kalian sukses.

Bacalah cerpen berikut!
Suatu hari, Mama mengajak Kiki bermain ke Paud di dekat rumahnya. Kiki terlihat yang paling cerdas di sana. Ketika semua teman-temannya masih bersusa paya mengeja, Kiki sudah pandai membaca. Akan tetapi, karena mama dan papa selalu apa saja yang Kiki tanyakan, Kiki lama-lama jadi malas membaca. Ia hanya terus bertanya kepada kedua orang tuanya jika ia tidak mengerti sesuatu. Biasanya Kiki masih mau membuka-buka ensiklopedia mininya dan mencari jawaban di sana.
"Ki, kenapa sekarang jadi jarang membaca? kamu bosan sama bukunya?"Mama bertanya pada Kiki yang lagi sibuk bermain mobil-mobilan.
"Kan, mama selalu menjawab pertanyaan Kiki. Buat apalagi membaca?" Kiki menjawab dengan polos. 
Mama tersenyum. Dasar anak kecil, gumam mama. "Ki, kalau mama dan papa pergi, nanti Kiki nanya sama siapa kalo Kiki malas membaca?" Mama coba memberitahu Kiki pelan-pelan.
"Mama sama papa mau kemana? Kok Kiki ndak diajak?"

 Kali ini admin akan bagikan kepada kalian contoh soal simulasi ujian nasional tahun  Soal Simulasi Dilengkapi dengan Kunci Jawaban UN Bahasa Indonesia Tahun 2018 (Bag.4)
www.IndoINT.com
 
"Bukan ndak diajak. Suatu saat kalo mama sama papa harus pergi ke suatu tempat dan Kiki ndak bisa ikut terus Kiki tiba-tiba mau bertanya kan Kiki harus baca buku," Terang mama.
"Buku iti dibaca bukan hanya ketika kita lagi kebingungan, sayang. Kita harus banyak membaca supaya pengetahuan kita meluas. Kita harus mengasah kemampuan otak kita dengan membaca. Mama dan papa yang sudah besar aja gak berhenti membaca, lho!" lanjut mama lagi.
"Kiki anak yang pintar. Jarang anak sekecil Kiki sudah bisa   membaca. Nah, kemampuan ini harus kita syukuri dengan melakukannya sering-sering, ya! Mama menasihati Kiki lagi. Kiki mengangguk. Tampaknya ia mulai mengerti. Ia tersenyum pada mamanya.
Konflik yang dialami Kiki adalah ....
A. Kiki anak yang cerdas
B. Kiki malas membaca
C. Kiki lebih pandai dibanding teman-temannya
D. Kiki ditinggal orang tuanya

Kunci Jawaban: B

2. Bacalah fabel berikut!
Di hutan yang rindang hidup seekor anak landak yang kesepian. Landi namaanya. Landi tidak mempunyai teman-teman karena teman-temannya takut tertusuk duri tajam yang menempel di badannya.
"Maaf Landi, kami ingin bermain denganmu, tetapi durimu sangat tajam," kata Cici dan teman-temannya. Tinggallah Landi sendirian.
" Mengapa mereka tidak mau berteman dan bermain denganku? padahal tidak ada seekor binatang pun yang pernah tertusuk duriku," gumam Landi.
Hari-hari berikutnya Landi hanya melamun di tepi sungai.
"Ah, andai saja semua duriku ini hilang, aku bisa bebas bermain dengan teman-temanku," kata Landi dalam hati. Landi emrasa tidaklah adil hidupnya ini karena dijauhi teman-temannya.
Latar suasana pada fabel tersebut adalah ....
A. Takut
B. Kecewa
C. Sedih
D. Marah

Kunci Jawaban: C

3. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Senja hari. Lelaki tua itu tergagap dari lamunan. Dari kamar tengah terdengar tangis seorang bocah kecil. Seorang bocah dari darh dagingnya sendiri, dari rahim Sawitri, puteirnya. Seorang bocah yang dulu menjadi tumpuan harapan untuk memegang tongkat estafet keluarga terhormat Dirdjo Puspito. Namun kini, justru mengendapkan segudang penyesalan di dada tuanya.
Entah bagaimana sebabnya, anak itu ternyata terlahir cacat. Kedua kakinya lumpuh tak berdaya sejak lahir.
Kedua belah pipih keriput itu perlahan-lahan mulai membasah. Sawitri yang sedari tadi duduk menemani ayahnya berusaha menekan perasaannya sekuat mungkin. Ia mencoba mencari-cari, adakalh harapan di mata ayahnya? Namun, semakin ia mencari, ayng ada hanyalah tatapan kosong sepasang mata tua. Diam-diam, tanpa disadarinya, muncul sebersit rasa bersalah dalam diri Sawitri. Kini ia tak bisa menemukan kekuatan untuk memberontak terhadap kemauan ayahnya, justru disaat jiwa ayahnya demikian rapuh. Masihkah ada kesempatan baginya untuk menyumbangkan sesuatu bagi ayahnya?
Makna simbol senja dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Usia tua
B. Menjelang malam
C. Wajah sedih
D. Jiwa rapuh

Kunci Jawaban: A

4. Bacalah kutipan fabel berikut!
"Akulah binatang terkuat dan terbesar di dunia ini," kata kodok dalam tempayan. Kodok itu lahir dan besar di dalam tempayan. Dia, hanya ditemani nyamuk-nyamuk, sebab hanya nyamuk yang senang tinggal di tempat lembap dan gelap. Kodok itu belum pernah pergi keluar tempayan. Ia merasa dialah binatang terkuat diantara nyamuk-nyamuk yang ada disekitarnya.
Makna simbol tempayan dalam cerita tersebut adalah ....
A. Tempat untuk menghaluskan bumbu dapur sebelum dimasak
B. Tempat yang menyebabkan seseorang tidak memiliki wawasan luas
C. Tempat yang nyaman untuk ditinggai binatang
D. Tempat yang dibenci binatang karena lembab dan gelap

Kunci Jawaban: B

5. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Dirsan tepekur. Boleh jadi akangnya ini menilai burung temuannya cukup berharga. Segala jawaban yang diberikannya serba sengol tak enak. Dan terbitlah di hati Dirsan untuk menjajaginya. 
"Semisal dijual, Akang berani membayar berapa?"
Wajah Marto Manuk berubah seketika. Dadanya gemuruh oleh degup jantungnya yang kian memacu. Senyumnya mengembang. Senyum bisnis. " Kemarin kubeli juga burung macam punyamu itu dua puluh lima ribu, untukmu hitung-hitung membantu saudar kubayar tiga puluh ribu..."
"Wah, Akang berani tiga puluh ribu? Kalau begitu burung ini cukup bagus ya kang. Jadinya saya lebih bernafsu untuk memeliharanya. Maaf kang. Sungguh saya tidak bermaksud menjualnya . Lha wong barang temuan, kok dijual." 
Sementara tangan kanan Dirsan mengembang
menolak tiga puluh ribu , dan tangan kirinya meminta burung itu kembali. Dan saat burung itu kembali ke tangan adiknya lenyap pula bayangan dua juta di mata Marto Manuk.
Isi tersirat kutipan cerpen itu adalah ....
A. Marto Manuk kecewa karena gagal akan mendapatkan banyak keuntungan
B. Dirsan menjajagi Marto Manuk dengan menanyakan harga burung temuannya
C. Dirsan tidak ingin menjual, tetapi inggin memelihara burung temuannya
D. Marto Manuk gembira ketika Dirsan menanyakan harga burung temuannya

Kunci Jawaban:  A

Sumber http://www.ilmubindo.com/

Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAFTAR FAKULTAS DAN PROGDI DI UNESA TERBARU

Cara Memunculkan Crystal Report Control Pada VB .NET

Kumpulan Soal Report Text SMP dan Pembahasan